Sabtu, 06 Desember 2008

Terapi Ozon


Sabtu kemarin akhirnya aku bertandang lagi ke klinik dokter maya, untuk kasih lihat hasil test TORCHku yang ke2, dan seperti yang telah kuketahui, virus2 tersebut masih aktif di tubuh ini, sepertinya konsumsi obat aja kurang efektif, dan aku disarankan mengikuti Terapi Ozon..., ini saya kasih pengantarnya ke Delta Surya, nanti menemui suster Neni, nanti darah ibu diambil, dikasih ozon dan vitamain kemudian dimasukan lagi. terapi ini efektifnya dilakukan seminggu sekali sampai nantinya 10 kali, tapi nanti setelah 5 kali kita coba test ulang TORCH, kalau hasilnya sudah negatif, kita bisa hentikan terapi ini... gt penjelasan dokter sambil menulis surat pengantar n resep. what?? apa lagi ini.... huhff...

untuk mengobati penasaranku aku googling n banyak juga ternyata manfaat dari terapi ini (http://www.indospiritual.com/artikel_terapi-ozon-untuk-kesehatan.html)
-----------------------------------------------------------------------------------
"Tubuh manusia butuh sekitar 10.000 liter oksigen per hari agar semua organ bisa berfungsi dengan baik. Oksigen yang tersedia di udara, terutama di perkotaan, sudah tercemar berbagai limbah beracun. Akibatnya, oksigen yang kita hirup tidaklah bersih"

Terapi ozon diyakini bisa meningkatkan kemampuan transportasi oksigen dan hemoglobin darah serta meningkatkan ketahanan dan kelenturan sel darah merah. Terapi ozon juga membentuk peroksida, termasuk alkaoxyl, peraxyl radicals, singlet axygen, ozonides, carbonyls, dan alkens, yang menghilangkan plak penyebab penyempitan pembuluh darah bagi penderita hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia, yang bisa menyulut stroke dan jantung koroner.

Kegunaan lain dari terapi ozon adalah menonaktifkan bakteri, virus, jamur, dan protozoa dengan cara merusak selaput pelinung kuman. Dengan demikian, kuman penyebab hepatitis atau herpes mudah dihancurkan sel-sel tubuh.

Terapi ozon juga sanggup mencegah proses penuaan dini melalui peningkatan enzim pengikat radikal bebas (glutathione peroxidase, catalase, dan superoxide dismutase), menghambat metabolisme sel tumor, meningkatkan kekebalan tubuh, serta memacu reaksi krebs cycle, yang berakibat meningkatnya persediaan energi ATP.

“Energi ATP adalah sumber tenaga untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia,” katanya.

Dua Macam Terapi

Di kliniknya, Dr. Mulyadi menawarkan dua macam terapi ozon. Pertama, Polyatomic Aphaeresis (PA). Metode ini diistilahkan sebagal EBBO (Extracorporeal Blood Circulation Against O2-O3). Caranya, mengambil darah dari pembuluh darah balik di lengan, lalu mengalirkannya ke dalam tabung dialiser yang khusus diberi ozon sesuai kebutuhan.

“Darah hasil terapi dikembalikan lagi ke dalam pembuluh darah balik di lengan lainnya. Dengan kecepatan aliran 90 cc per menit, dalam waktu satu jam dapat diterapi 5.400 cc darah,” tutur anggota World Association Sexual Medicine ini.

Darah yang telah dibiooksidasi, warnanya lebih cerah karena mengandung oksigen lebih banyak dari sebelumnya. Sebaliknya, kandungan radikal bebas dan sampah metabolismenya telah dinetralkan.

Metode kedua, menurut anggota Indonesian Association for Ozone Therapy ini, adalah Auto Hemo Therapy (AHT). Dengan metode AHT, hanya 150 cc darah yang dikeluarkan dari pembuluh balik, lalu segera diberi ozon dengan konsentrasi 27-40 mcg per ml. "Setelah warnanya merah cerah, darah segera dimsukkan ke dalam pembuluh darah balik,” katanya.

Semua alat dan mesin yang digunakan pada terapi ini adalah teknologi Jerman dan telah dipatenkan di Amerika Serikat. Semua alat medis bersifat personal, steril, dan sekali pakai, sehingga aman digunakan. "Tak ada risiko kontak dengan darah orang lain,” katanya lagi.

Mantan kepala Penerangan dan Pelatihan di RS Sulianti Saroso ini menganjurkan penderita DM dengan gangguan DE untuk menjalani terapi sebanyak 10 kali, dengan rentang waktu seminggu sekali. Sementara perokok yang ingin membersihkan darahnya, cukup melakukan terapi sebanyak lima kali.
----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar: