Minggu, 21 Desember 2008

Yang ke-2

Sabtu pagi jadwalku ke Delta Surya, kok males yah... mana semalam sampek rumah jam 3 pagi... huhhfff kok kerjaan ga ada habisnya klo diturutin.aku inget harus menelan beberapa suap nasi untuk rutinitas ini, biar tensiku ga drop. ee setelah sampek sana dan di tensi ternyata masih 90/70. "Sudah makan ini tadi?" tanda suster Nina... Bismillah ajalah... semoga gapapa..



Meski lumayan berasa, Alhamdullilah aku bisa lewatin terapiku yang ke2 ini. ee lha dalah Hameem pingin juga diozon, Hamem pingin ngerasain gimana rasanya... mau ngerasain apa yang kurasakan halah....
walah trus sapa yang moto ntar klo hamem ozon juga, hehhee gt pikirku

Senin, 08 Desember 2008

Toksoplasma

Toksoplasma merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit mikroskopik yang dapat hidup di dalam sel manusia dan hewan, khususnya kucing dan hewan ternak.


Bagaimana penyebaran toksoplasma?

* Kontak langsung dengan kotoran kucing yang terinfeksi toksoplasma (kucing terinfeksi ketika memakan hewan pengerat, burung, atau hewan kecil lainnya yang terinfeksi).
* Memakan daging mentah dan setengah matang
* Memakan buah atau sayuran yang tidak dicuci yang telah terkontaminasi kotoran.
* Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi toksoplasma selama hamil
* Transfusi darah dan transplantasi organ dari pendonor yang terinfeksi tokplasma.

Tanda dan gejala

Penyebaran parasit dari hewan ke manusia terkadang tanpa disertai gejala apapun dan bervariasi. Infeksi toksoplasma dapat dibagi ke dalam tiga bentuk dasar :

1. Toksoplasma bawaan sejak lahir, dimana anak sudah terinfeksi sejak dalam kandungan ibunya.

Bila mengenai pada trimester pertama maka kelainan yang diderita anak paling buruk dibandingkan bila mengenai trimester kedua atau ketiga. Bayi yang terinfeksi akan lahir prematur dengan ukuran tubuh kecil. Selain itu bayi mengalami kelainan sistem saraf dan otak hingga mengakibatkan keterbelakangan mental. Tanbahan pula bayi mengalami kerusakan mata yang parah. Jadi, sebelum anda merncanakan kehamilan, pastikan kondisi ibu sehat dan tidak terinfeksi toksoplasma.

2. Toksoplasma yang menginfeksi anak dengan kekebalan tubuh baik (sehat).

Biasanya jarang menunjukkan gejala terinfeksi atau hanya menunjukkan pembengkakan kelenjar ludah yang biasanya terlihat di leher anak (gondok), terus menyentuh leher, dan kelenjar menjadi lebih besar atau lebih kecil selama beberapa bulan.

3.Toksoplasma yang menginfeksi anak dengan kekebalan tubuh rendah (sakit).

Anak dengan sistem kekebalan tubuh rendah-anak yang menderita AIDS, kanker, sehabis menjalani transplantsi organ-sangat mudah terinfeksi toksoplasma. Gejala-gejala yanng ditunjukkan meliputi demam, kelainan jantung, sakit kepala, kelainan mental, dan mengalami gangguan gerak, berbicara, berpikir, dan penglihatan.

Sekali seseorang dinyatakan terinfeksi toksoplasma maka akan menetap selamanya, hanya dalam kondisi pasif. Infeksi dalam kembali aktif bila sistem kekebalan tubuhnya turun drastis karena terinfeksi HIV atau menjalani terapi kanker.

Pengobatan

Bila ibu hamil atau yang memiliki kekebalan tubuh rendah terinfeksi toksoplasma, pengobatan atas gejala yang muncul tidak diperlukan karena akan hilang sendiri. Tapi, bila yang terinfeksi anak-anak maka segera bawa ke dokter karena dapat mengindikasikan penyakit lain disamping toksoplasma.

Pencegahan

Tips Menangani Makanan

* Masak daging sampai benar-benar masak, jangan sampai terlihat warna merah karena menandakan daging masih mentah atau setengah masak.
* Cuci tangan dengan sabun dan air setiap kali selesai memegang daging mentah atau sayuran yang belum dicuci.
* Cuci seluruh buah dan sayuran sebelum disajikan.
* Bekukan daging mentah sebelum memasaknya.
* Cuci semua peralatan memasak dengan air hangat bersabun.

Tips Menangani Kucing

* Jika anda sedang hamil, mintalah bantuan orang lain untuk merawatnya (mengganti tempat tidurnya) atau gunakan sarung tangan.
* Jagalah kucing anda agar tetap berada di dalam rumah agar terhindar dari toksoplasma yang mungkin terdapat di tanah atau hewan kecil yang tetrinfeksi.
* Selalu ingatkan si kecil untk mengenakan alas kaki bila beaktivitas di luar rumah.
* Jangan biarkan kucing memakan daging mentah.
* Bila anda sedang hamil, jangan memelihara kucing baru

(disadur dari http://dokteranakku.com/?p=117)



Sabtu, 06 Desember 2008

Beginilah Terapi Ozonku..

Inilah gambar mesin penghasil ozon...



Kemarin pilihan jatuh di lengan kiriku tuk tempat pengambilan darahnya....


Ozon diambil dari mesin untuk dimasukkan kedalam kantung plastik berisi darah tadi, so terjadi campuran darah dengan ozon


Setelah dikocok2, digoyang2.. halah bahasae.. darahnya dibalik dan dimasukkan lagi ke tubuh ini..


(Melas banget sie tampangku nie, hamem si mo jepret ga bilang2 kan blum action halah)

Yeah.. kok masih separuh yah.. lamanya... keburu ngantuk... ihhh hitam banget yah darahku,apa krn bnyak virusnya yah... ehmm apa kbanyakan dosa, :( Tobat tobat...


(hiks.. tampangku lungset, persis baju belum di strika.. padahal td ketemu sobat lama... hahhah)

Akhir Pekanku Sekarang Hingga 10 Minggu Kedepan


Sabtu lalu, abis dari praktek dokter maya, aku ma hamem laungsung ke RS. Delta Surya untuk melakukan Terapi Ozon, Alhamdullilah tidak antri, suster Neni juga ramah n full smile... sempat ngobrol dengan ibu2 di sebelahku, ternyata beliau karena kencing manis, ada juga embak2 gt, kayaknya lagi hamil, setelah kutanya ternyata dia kaku2 di jari2 tangannya, seperti kolesterol...

sudah di tensi bagus, 110/70.. ee hamem nyletuk, blum sarapan tadi sus, walah akhirnya kamipun ke kantin... nah aku makan paketan ayam plus sayur, hamem biasa wis Nasgor...

eee lha kok jodoh ketemu sahabat lama.. lamaaa banget ga ktemu dia (Debri n pendamping). halah malah critain ini...

Setelah itu kami naik lagi ke ruangan Dahlia, Darahku diambil dengan jarum suntik yang terhubung selang ke sebuah botol. persis seperti donor darah, jadi inget pas donor di kampus pas muda dl... yaelaah jd skr dah tua :D. Selanjutnya kantong yang berisi darah diberi larutan ozon dan dikocok. Darah yang telah bercampur dengan ozon itulah yang disuntikkan kembali ke lenganku, ada juga yang disuntikan, putih warnanya.. setelah kutanya sustenya itu adalah vitamin... metode ini setelah kutanyakan om google adalah Metode AHT (Auto Hemoteraphy). Darahku merah kehitaman, kenapa yah... tapi suster Neni bilang nanti kalau sudah sering di Ozon akan terang.. wah wah.. banyak virusnya kali yah :D

Proses diambil dan dibalikan lagi kurang lebih 1-2jaman... mayan ribet sie, tapi Alhamdullilah aku ga ngerasain apa2.. ee hamem malah yang setia nungguin aku dia yg miris2 di dadanya rasanya.. hehehe ga tega be e istrie di coblos2in.. padahal ni baru pertama, blum apa2.. hiks..:(


tambahan googligku (http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=129474)
-------------------------------------------------------------------------------------
di Indonesia, ozon mulai populer sebagai terapi komplementer sejak tahun 1992 lalu.

"Ozon adalah bentuk gas oksigen yang terjadi ketika gas itu melewati medan listrik bertegangan 20.000 volt," papar dr Welly Sondakh.

Pada saat itu, lanjutnya, sebagian oksigen berubah dari O2 menjadi O3. Ketika berada di dalam darah, ozon yang reaktif dan labil akan kembali menjadi O3 dengan melepaskan singlet oksigen dan energi photon yang sangat bermanfaat untuk menetralisasi radikal bebas.

"Darahpun kembali memiliki kemampuan lebih untuk membawa dan melepaskan oksigen dan nutrisi penting ke seluruh jaringan tubuh. Hasilnya, metabolisme tubuh akan membaik," ujarnya.

Proses itu juga akan membuat molekul pembawa energi kimia semakin meningkat. "Hal ini menjadikan kita lebih bertenaga, sehingga dengan sendirinya penyembuhan penyakit berlangsung lebih cepat. Itulah kenapa ozon bermanfaat untuk mencegah dan mengobati berbagai gangguan penyakit," tuturnya.

Penyakit apa saja yang dapat diobati dengan terapi ozon? Sebagai terapi komplementer, ozon terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap berbagai gangguan penyakit akibat infeksi bakteri, virus, dan jamur.

Terapi itu biasanya dipakai untuk mengatasi gangguan sirkulasi darah dan jantung seperti hipertensi, pengerasan pembuluh darah koroner, stroke, vertigo, migrain, impotensi, disfungsi ereksi, ancaman gangren. Juga untuk gangguan metabolisme seperti diabetes, kolesterol, trigleserida, asam urat, rematik. asma, rhinitis, dermatitis, alergi, jerawat, sindroma pre menopause, andropause dan penuaan dini.
------------------------------------------------------------------------------------

Yeah itulah rutinitas baruku saben akhir pekann skr... kencan dengan suster Neny di Delta Surya... Yeah semoga segala apa yang menjadi usahaku ini berbuah kelak...

Terapi Ozon


Sabtu kemarin akhirnya aku bertandang lagi ke klinik dokter maya, untuk kasih lihat hasil test TORCHku yang ke2, dan seperti yang telah kuketahui, virus2 tersebut masih aktif di tubuh ini, sepertinya konsumsi obat aja kurang efektif, dan aku disarankan mengikuti Terapi Ozon..., ini saya kasih pengantarnya ke Delta Surya, nanti menemui suster Neni, nanti darah ibu diambil, dikasih ozon dan vitamain kemudian dimasukan lagi. terapi ini efektifnya dilakukan seminggu sekali sampai nantinya 10 kali, tapi nanti setelah 5 kali kita coba test ulang TORCH, kalau hasilnya sudah negatif, kita bisa hentikan terapi ini... gt penjelasan dokter sambil menulis surat pengantar n resep. what?? apa lagi ini.... huhff...

untuk mengobati penasaranku aku googling n banyak juga ternyata manfaat dari terapi ini (http://www.indospiritual.com/artikel_terapi-ozon-untuk-kesehatan.html)
-----------------------------------------------------------------------------------
"Tubuh manusia butuh sekitar 10.000 liter oksigen per hari agar semua organ bisa berfungsi dengan baik. Oksigen yang tersedia di udara, terutama di perkotaan, sudah tercemar berbagai limbah beracun. Akibatnya, oksigen yang kita hirup tidaklah bersih"

Terapi ozon diyakini bisa meningkatkan kemampuan transportasi oksigen dan hemoglobin darah serta meningkatkan ketahanan dan kelenturan sel darah merah. Terapi ozon juga membentuk peroksida, termasuk alkaoxyl, peraxyl radicals, singlet axygen, ozonides, carbonyls, dan alkens, yang menghilangkan plak penyebab penyempitan pembuluh darah bagi penderita hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia, yang bisa menyulut stroke dan jantung koroner.

Kegunaan lain dari terapi ozon adalah menonaktifkan bakteri, virus, jamur, dan protozoa dengan cara merusak selaput pelinung kuman. Dengan demikian, kuman penyebab hepatitis atau herpes mudah dihancurkan sel-sel tubuh.

Terapi ozon juga sanggup mencegah proses penuaan dini melalui peningkatan enzim pengikat radikal bebas (glutathione peroxidase, catalase, dan superoxide dismutase), menghambat metabolisme sel tumor, meningkatkan kekebalan tubuh, serta memacu reaksi krebs cycle, yang berakibat meningkatnya persediaan energi ATP.

“Energi ATP adalah sumber tenaga untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia,” katanya.

Dua Macam Terapi

Di kliniknya, Dr. Mulyadi menawarkan dua macam terapi ozon. Pertama, Polyatomic Aphaeresis (PA). Metode ini diistilahkan sebagal EBBO (Extracorporeal Blood Circulation Against O2-O3). Caranya, mengambil darah dari pembuluh darah balik di lengan, lalu mengalirkannya ke dalam tabung dialiser yang khusus diberi ozon sesuai kebutuhan.

“Darah hasil terapi dikembalikan lagi ke dalam pembuluh darah balik di lengan lainnya. Dengan kecepatan aliran 90 cc per menit, dalam waktu satu jam dapat diterapi 5.400 cc darah,” tutur anggota World Association Sexual Medicine ini.

Darah yang telah dibiooksidasi, warnanya lebih cerah karena mengandung oksigen lebih banyak dari sebelumnya. Sebaliknya, kandungan radikal bebas dan sampah metabolismenya telah dinetralkan.

Metode kedua, menurut anggota Indonesian Association for Ozone Therapy ini, adalah Auto Hemo Therapy (AHT). Dengan metode AHT, hanya 150 cc darah yang dikeluarkan dari pembuluh balik, lalu segera diberi ozon dengan konsentrasi 27-40 mcg per ml. "Setelah warnanya merah cerah, darah segera dimsukkan ke dalam pembuluh darah balik,” katanya.

Semua alat dan mesin yang digunakan pada terapi ini adalah teknologi Jerman dan telah dipatenkan di Amerika Serikat. Semua alat medis bersifat personal, steril, dan sekali pakai, sehingga aman digunakan. "Tak ada risiko kontak dengan darah orang lain,” katanya lagi.

Mantan kepala Penerangan dan Pelatihan di RS Sulianti Saroso ini menganjurkan penderita DM dengan gangguan DE untuk menjalani terapi sebanyak 10 kali, dengan rentang waktu seminggu sekali. Sementara perokok yang ingin membersihkan darahnya, cukup melakukan terapi sebanyak lima kali.
----------------------------------------------------------------------------------