Minggu, 15 Maret 2009

Tuturku akan ikhtiar ini... (2)

..... sambungan

Hari berganti hari kulalui dengan jenuh hati... menunggu dan menunggu, memandangi selang inpus yang masih tergantung, cek cek tekanan darah uggff... klo boleh jujur aku bosan. tapi setelah pagi datang n aku kembali di dorong ke ruang USG, hati ini kembali gundang gulana... dan alhamdullilah, alhamdullilah ya Robb... hasil baek selalu kudapat. sesampaina di kamar lagi, sesegera kutelpon hameem untuk sekedar berbagi senang ini. sehari, dua hari, tiga hari.. ga kerasa sepekan sudah aku bermalam disana... kasian ibuku... kerut wajahnya menandakan beliau capek, lelah.. maap bu.. aku merepotkanmu... bagaimana aku bisa membalas Beliau, yeah aku harus kuat, supaya janin itu mengerti akan perjuangan ini, ini bakal jadi cucu pertama dari keluargaku, mungkin ini bisa jadi kado untukmu Ibu... ga terasa sesekali air mata ini menetes, bergegas kuusap dan kutenangkan hati... aku tau ga ada sosok kuat disampingku, ga ada engkau penopangku. hameem lagi kerja dan aku ga mau mengganggu konsentrasinya. aku ditemani handphone, remote AC dan remote TV terbaring layu di ranjang itu... sesekali pindah2 channel TV, sesekali mainan remote AC... dan Alhamdullilah ada temen2 WK yang temaniku, yang support aku... thanks to Ria, femin, dian, sendy, ryu, indri dan semua room WK yang ga bisa kusebut.... yang ga bosan menyapaku, support aku, hibur aku..... thanks juga untuk sahabat2 terbaikku... Merry, Mcdo, mammat, kiki, n yang lainna, n tetangga2ku... makasih2

Alhamdullilah senin (2 Maret)aku boleh pulang... tp tetep hrs bedreast, hemm bismillah.. kutebalkan niat ini, kulangkahkan kaki dan kukembangkan senyum ini... kuharap semoganya baek2 aja.. aminnn

hehff... kangen banget ma rumah mungilku... ma suasana.. ma ikan2ku, ma willy, ma snowwhite, ma gusu.... hameem udah sampek duluan rupanya...hemm tapi rumah kok gelap, ternyata ada konslet, huhff telp PLN baru bisa bsk dibenahi..... entah capek ato kangen ma kamarku aku langsung terlelap dalam tidur pulasku.

terjagaku pagi itu krna hameem, ternyata dia dah bangun duluan, ehmm pules banget yah tidurku, tau2 dah pagi... memang lebih enak ridur di rumah daripada di RS, tibalah kesendirianku saat hameem brangkat, ibu juga sibuk dengan aktifitasnya... kembali aku pada kesunyian yang meninggi... lamunankupun tertuju pada janin yang sedang kukandung ini, kucoba kuraba.. kuajak biacara... tapi kenapa air mata ini selalu turut membirukan suasana, uuggff ternyata akupun tak bisa menutupi kesendirian ini, dan akupun tak bisa ingkari bahwa masa2 ini memang berat bagiku, kembali kepanjangkan nafasku dan kukuatkan niat awalku... semuanya ini akan terbayar dengan kelahiran janinku kelak,kumantapkan hati, kuiringi doa... aku bertekad bulat tuk kuat.

Kenyataan apalagi ini... ada segumpal darah yang jatuh saat aku ke kamar mandi, Ya Alloh... beda banget dengan darah2ku yang dah kukeluarkan tempo hari... coba kupegang, kubalik, kulihat... kumenyebut namaMu dengan tetesan air mata ini, Ya Alloh.. kupasrahkan apa yang terbaik buat aku, buat janinku, dan buat kami, Kuatkan aku, ikhlaskan aku... aku yg ragu akan apa yang kulihat dan berharap itu adalah sisa darahku kmr, Ibuku yang mencoba menenagkanku dan mengajakku kembali ke kamar, entah kekuatan apa yang menyusup di tubuhku, entah angin apa yang bergemuruh di dadaku... kupanjangkan nafas ini dengan harapan kudapat sedikit mengurangi sesak hatiku, kepejamkan mataku dan tak henti2na kusebut AsmaMu ya Alloh... mana handphoneku, yeah kuharus telp hameem, aku ga mau hameem merasa gak enak hati krn ikatan bathin ini, "Ade gapapa?" hamem menyela bertanya kepadaku saat dia mendengar hallo dariku...,aku bercerita klo tadi abis ada gumpalan darah yang jatuh, tapi ga usah kuatir, Ade gpp, ga sakit... tapi hamem minta aku pergi ke RS lagi, yeah kutahu dia kuatir, hemmmm "Ndak usah lah Tung, ntar aja kepraktekna, ntar malam nunggu sayang pulang", gitu jawabku. sebelum kututup aku bilang "Ade dah kencangkan niat say, apapun yang terjadi InsaAlloh Ade siap, InsaAlloh akan diberi kekuatan oleh-Nya".

Malamnya aku bertandang ke praktek dokter Kery, entah mengapa aku sangat tenang, beda dengan hamem yang kelimpungan, yang salting banget. pas ditanya suster tadi yang jatuh ada putih2nya gt mbak? aku jawab iya... hamem malah kebingungan, knapa ya De kok suster nanya gt, "Tung dengerin Ade, InsaAlloh apa nanti hasilnya itu yang terbaik", tanganku dipegang kuat banget... aku coba smile dengan menatap wajah capek hameem, akhirnya aku dipanggil kemudian di USG, dan di priksa dalam... dokter belum bilang sepatah katapun ke aku, sambil dia nulis resep, dokter bilang "Janinnya sudah tidak ada, tapi ari2nya masih di dalam, jadi harus dikuret. ini saya kasih pengantarnya... lebih cepat dibersihkan lebih baek" sumpah aku terdiam seribu bahasa, antara percaya n enggak, linglung... aku lihat hameem mencoba tegar, "kenapa ya dok gitu itu?, apa kandungan lemah", aku cuman menyimak pembicaraan mereka dengan mencoba menata hatiku yang porak poranda. "Abortus di trimester pertama banyak faktor, tapi saya rasa kandungan tidak lemah, nanti di observasi lagi, kita coba screning ulang di lab. kemarin kita sudah berusaha tapi kenyataan berkata lain. puasa dulu mulai jam 12 malam, bsk saya tunggu di VK bersalin jam 7" sampai dokter kery selesai bicarapun tak sepatah katapun keluar dari mulutku. akhirnya aku sanggup berkata terimakasih dok...
Kamipun keluar, dan pulang... sebelumnya mampir ke wonbit. aku kangen sama rumah keduaku itu, hemm ada kabar ga enak pisan.. ya ampyunn kejutan apa lagi ini... kucoba fokus dan gak mencabangkan konsentrasiku. kucoba mengingat figur Ajeng yang kuat, Ajeng yang tegar, Ajeng yang sabar.... lamunanku tertuju pada sikon kuret yang 7 bulan lalu kualami, dan kucoba menuju pada pendewasaan hatiku setelahnya... yeah ingatanku tertuju pada masa sulit itu. "Ade gapapa?" celetuk hamem menbuyarkan lamunanku... "ndak sayang, ade siap kok, ADe kan dah pernah kuret, jadi jangan kuatir yah..., inilah yang terbaik Tung, kita harus yakini itu, kan kmr kita dah ikhtiar sekuat tenaga, yeah skr giliran kita tawakal", Hameem menarikku dan memelukku... ga tau kenapa air mata ini tumpah di dadanya... astagfirulloh... sejenak kemudian aku ingat, sekarang pembelajaran hidup ini pada bab sabar dan ikhlas, yeah InsaAlloh kami akan lulus.

Paginya aku berangkat ma hameem aja ke RS untuk kuret, Alhamdullilah sudah tidak ada air mata disana, aku n hameem tampak tegar n kuat, terimakasih ya Alloh... dikala kami bersedih, dan dikala kami terluka, Engkau kirimkan orang2 terdekat kami yang datang menghibur kami.. Alhamdullilah... jam 8nan aku sudah gak ingat apa2, sadar2 jam 10 lebih.. setelah kuat kami pulang..... ehmm hameem masih dapet cuti 2 hari tuk temaniku, Alhamdullilah ya Alloh... kami sanggup jalani semuanya ini meski awalnya sulit, meski jalan kami tertatih, tapi sekarang kami sudah ikhlas... ingin lebih baek tentunya, menyongsong hidup yang lebih berarti. masih terngiang kata suster yang kupamiti tadi "Dah.. sampek ketemu lagi ya mbak, balik kesini lagi nanti kalau melahirkan"


******************************************************************

"Tiap2 jiwa akan merasakan matu, kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaab. dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan"

"Tidaklah ada suatu balasan yang lebih pantas disisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman jika Aku telah mencabut nyawa kesayangannya (orang yag dikasihinya, apakah ayah, ibu, istri, suami, anak dll) dari penduduk dunia, kemudian dia bersabar atas kehilangan orang yag disayanginya itu, melainkan Alloh akan membalasnya dengan surga"

Selasa, 10 Maret 2009

Tuturku akan ikhtiar ini...

Flek coklat senin (22 Feb 09) kala itu menggoncangkan hatiku, hatiku yang baru saja terbang. mungkin salah kalau aku terlampau girang, dan mungkin memang tidak baik kuterlewat bahagia. tapi aku hanya ingin mensyukuri anugrah-Mu, keperrcayaan-Mu yang kudapati sebelum penat itu menyapaku. kuyakini... diri ini tlah siap, raga ini tlah mampu menopang segala apa untuk bekal itu. kuselalu mengingatnya, kuselalu menantinya... tapi ternyata pengalaman pahitku 7 bulan lalu mampu hadirkan kekuatiran yang meninggi, hingga aku bermimpi dan sedihnya seakan semua tlah suratan.

kamis (26 Feb 09) aku perdarahan diikuti rasa sakit yang teramat dalam, perut ini kaku hingga kram, tubuh ini menggigil kedinginan, bibir ini hanya bisa istigfar kepada-Mu... hari itu dan diwaktu itu pasrahku atas semua yang terjadi dan akan terjadi. aku pilu... aku luluh layu, ternyata rasa sakit itu mampu menghentikan air mataku. kutahu tak seharusnya aku begitu. kutahu ada satu hati lagi yang terkoyak. dan aku tak mau membuatnya kuatir... jerit ini sedikit tertahan... tapi sakit ini tak kuasa kulupakan. kupanjangkan nafas ini seraya menyebut asma-Mu ya Alloh...

VK bersalin adalah rujukan dokter yang kuyakini aku akan mendapatkan yang terbaik disana. Ya Alloh akankah mimpi burukku jadi kenyataan...bayangan kondisi kuret dah di ambang mata... tapi sontak aku kuat karena Hameem yang mendampingiku, yeah aku harus kuat. bukan aku klo lemah, dan bukan aku klo menyerah... kram itu sedikit berkurang, alhamdullilah ya Alloh... tapi aku kembali lemas.. lunglai krn gumpalan darah itu besar banget, banyak banget...

tapi kembali kutersadar, ada hati disana yang terkoyak, yang kuatir, yang juga luka dan kutahu itu meski dia menyembunyikannya, meski dia tampak kuat, meski dia selalu hibur dan temaniku. yeah aku ga boleh begini, sadarku menguatkanku, rasa sayang ini tumpah mengharu untukmu, buatmu dan hanya bagimu...

kupandangi selang inpus yang tergantung disampingku... hingga aku tak sadar kapan jarum ini ditancapkan tadi, sakitnya sudah tak berasa. tapi kenapa aku masih mual pas ada aroma2 itu.. apa engkau masih ada... apa engkau masih bisa membuatku begini...kuraba perut ini, membelainya... ugfff ingin tumpah segala apa yang tertahan, tapi hangat damaimu memelukku kemudian, dan kembali membawaku dalam pendewasaan diri yang teramat dalam, yeah sangat-sangat dalam hingga aku tertuju dalam suatu pintu, pintu yang dengan sengaja terbuka sebelum kuketuk, sepertinya tahu jika aku akan kesana.

inilah sekarang aku, terbaring lunglai dengan seribu bait harapan, dengan secercah sinar menghampar. bsk aku USG, dan semuanya baik2 saja.. yeah kuyakini itu sebagai tongkat penopang ragaku. malampun menggelayut dan akupun tak bisa pungkiri kesunyian ini, benar-benar menyiksaku... tertidur hanya dalam hitungan menit dan terbangunku dalam ribuan kalinya. hati, fikiran, lamunan, bayangan, angan tak ujung-ujungnya seirama... semuanya ingin menang sendiri dalam egois ini. dipersimpangan ini kembali ku mengingatmu ya Robbi...
suster menyapaku dengan kursi rodanya... uugff... kucoba topang tubung ini dengan tanganku.. aku turun dan di dorong ke ruang radiologi... dingin banget rasanya menyayat nadi, tampak smile terindahku pagi itu. inilah aku dengan segala optimisku, cuman satu tujuanku, aku ga mau lihat hameem sedih.. dan semoga segala apa yang menjadi niatanku semalam bisa membawa aura positif tuk kabar baek pagi ini. ketika dokter menggerakan kursor di monitor di depanku dia bilang ini bu anakna dan ini ari2nya... Subhanaalloh... kuingin menagis bahagia tapi tak bisa, ku ingin peluk hameem tapi ga mungkin, cuman ucapan syukur Alhamdullilah, Engkau Maha Besar dan Engkau Maha Agung........

bersambung.....

Bintang kecil hatiku

kesunyian ini membawaku padamu, bintang-bintang kecil hatiku.
akankah mereka tahu dan akankah mereka rasa..
goncangan hati terhebatku, desiran nadi yang mengoyakku...
uuggfff.... dahagaku tanpamu sempurna

keheningan ini mengantarkan jiwa sunyiku
kedipan mata berairku membawaku dalam sesak itu
pantaskan aku mengeluh, bolehkah aku mengadu
genderang itu bertalu seakan mendorong emosiku


Bintang-bintang kecil hatiku yang berbinar
temani rembulan jiwaku yang sendu sedan
sayang engkau redup bergantian
tinggal bayangmu perlahan